Agustus 15, 2013

Jeremy Kenzo Kriswanto


Name : Jeremy Kenzo Kriswanto
Nick Name : Kenzo, Ken-ken
Age :37 Months
Weight : 16 Kg
Height : 95 cm

Ini dia si Kenzo, sering disebut namanya di blog ini tapi jarang di tampilkan fotonya, anaknya iseng dan banyak akal liat aja senyumnya yang agak-agak misterius itu hihihi, ini putra pertama saya alias anak kedua, karena anak tengah justru seringnya cari perhatian mama, papa, oma dan opa nya, di antara ke-3 anak saya Kenzo ini yang wajahnya paling oriental~lumayan ada juga yang mewarisi darah Tionghoa dari sebelah saya.~

Kisah tentang kenzo lebih banyak saya muat dalam bentuk percakapan di FB saya, dan ternyata tambah hari tambah banyak komen dan like yg masuk, padahal tuh FB jarang di update, mungkin karena kekonyolan Kenzo yang tidak di buat-buat ya...? :D

Nah ini dia beberapa dialog saya, Kezia dan Kenzo di rumah, kadang-kadang masih suka ngikik-ngkik sendiri bacanya, lumayan bisa menghibur mood yang kadang-kadang gak secerah matahari :)

*Kezia dan Kenzo lg asik main dokter"an*
Me : 'Ken lg apa?'
Kenzo : 'Peliksa Keysia'
Me : 'Sakit apa Keziany?'
Kenzo : 'Sakit beldarah'
Me : 'Kenzo seneng ya main dokter"an?'
Kenzo :*angguk"*
Me : 'Kalo udah gede mau jd apa dong?!'
....
*yg nebak dokter siap2 kecewa*

Kenzo : 'Supelman dong!!!'

====================================================


Kenzo : *lari2 heboh* 'ma hape mama di lebus dede!'
Me : *kuaget.com membayangkan hapenya udah kerendem air* 'kok bs, dedenya mana skrg?'
Kenzo : 'di kamal aku'
Me : *mulai ngeh ini perkara kecadelan yang di salah terjemahkan aja* 'dede apain hape mama Ken?
Kenzo : 'lebus'
Kezia : 'rrrebut Ken bukan rebus!'
Kenzo : 'iya ma dede LEBUT hape mama, aku lg main padahal..'

Another shocking moment prensented by Kenzo

====================================================


Kenzo : 'menatap mamany dgn mulut terganga.com'
Mama : 'kok liatin mama?'
Kenzo : 'ih mama malu pake baju cewek'
Mama : 'mama kan emang cewek ken...'

*jd berfikir keras, apa selama ini terlalu tomboy yahh? Rolling eyes*

====================================================  

Kezia : 'Coba itung ken'
Kenzo : *bengong.com*
Kezia : ' Ya udah, ikutin kei-kei aja yah..'
Kenzo : *angguk2*
Kenzia : 'Sa..'
Kenzo : 'Tu!'
Kezia : 'Du..'
Kenzo : 'Wa'
Kezia : 'Ti..'
Kenzo : 'Ga!'
Kezia :'Em..'
Kenzo :'Pat!'
Kezia : 'Li..'
Kenzo : 'Ma!'
Kezia : 'E..'
Kenzo : 'Mpat!'
Kezia : 'Kok ulang lagi? Cape kei-kei!'

*Mamanya cepet2 ngetik, biar moment ini terdokumentasi *

====================================================  

Me : 'Kenzo kamu tau nggak siapa nama adikmu?'
Kenzo : 'Tau donk!'
Me : 'Siapa coba?'
Kenzo : 'Dede!'
Me : 'Iya, dede siapa tapi?'
Kenzo : 'Dede aku!'
Me: 'Iya, tapi siapa namanya?!'
Kenzo : 'Dedenya Kenzo!'
Me : *males banget mendingan lanjutin nonton*
 


Agustus 10, 2013

Copas dari Blog Lama Ed #3

Saturday, December 02, 2006

Some My Favorites Quotes, Dialogs and Story (Part 1 of doesn’t know yet)

Terinspirasi dari film ‘A Walk To Remember’, saat mandy moore terbaring di ranjang rumah sakit sekian bulan sebelum ajal menjemputnya dan dia memberikan benda miliknya yang sangat berharga, yaitu sebuah buku tua peninggalan ibunya yang telah meninggal yang berisikan kutipan-kutipan perkatan orang terkenal dan penggalan dari dialog film, dan cerita favorit sang ibu, kepada Shane West kekasihnya
====================================================================
Love suffers long and is kind; love does not envy; love does not parade itself, is not puffed up; Does not behave rudely, does not seek its own, is not provoked, thinks no evil; Does not rejoice in iniquity, but rejoices in the truth; Bears all things, endures all things. (1 CHORINTHIANS 13:4-7)
Word of Paul one of Jesus disciples in his first letter to the Chorinthians


Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Matius 5 : 43-44)

Word of Jesus


Shmily
(See How Much I Love U)
( hal 21 Chicken Soup for the Couple Soul edisi bahasa Indonesia)


Air mengalir tidak akan membeku
(Bab 14 Simplify Your Life with Zen edisi bahasa Indonesia; Elex Media Komputindo)

Perjalanan seribu mil, dimulai dari langkah pertama
(Pepatah Cina Kuno)

The Rail Way Children, Edith Nesbit 1906

Anak-anak Kereta Api, begitu judul novel anak ~yang saya pertama kali temukan di toko buku Gunung Agung Gedung Ramayana Kramat Djati sekitar tahun1993 (gile jek udah 20 tahun artinya)~ penampakannya seperti gambar si sebelah kiri ini, as u can see from the logo on the left side of the book, buku ini adalah novel terjemahan dari Gramedia Pustaka Utama disadur dari karya aslinya yang terbit tahun 1906 di Inggris Raya sana, harganya waktu itu 4 ribu rupiah, sementara uang jajan saya baru sekitar 2 ribu rupiah saja, karena waktu itu baru kelas 1 SMP pertama kali baca buku ini merasa... salah beli! Ehehehe, coba pilih komik elex aja sebangsa Pop Corn atau Pank-Ponk, abis ceritanya agak dalem kalo untuk saya waktu itu, 4-5 kali baca baru deh saya mulai suka, sampe di bawa-bawa sebagai buku pengantar tidur dan entah gimana ceritanya sempet ketumpahan air sampe buku setebel 2cm mengembang hampir setebel novel Harry Potter jilid ke-5, hikz...

Tapi cerita buku ini berkesan banget, tentang 3 sodara yaitu Bobbie, Peter dan Phil, yang walopun namanya terkesan cowok banget, hanya Peter si anak tengah yang beneran laki-laki, nama lengkap Bobbie adalah Roberta dan Phil adalah Phillys, mereka adalah 'anak kota' yang berkecukupan bahkan bisa dibilang lebih karena punya koki, pelayan dan pengasuh. Sampai akhirnya suatu malam ayah mereka pergi di 'jemput' dua laki-laki tidak di kenal, singkat cerita keluarga Waterburry ini terpaksa memberhentikan semua pelayan dan pindah ke sebuah rumah sederhana beratap 3 cerobong di daerah suburban yang dekat dengan rel kereta api. Dari sini cerita mulai berkembang karena pada dasarnya di asuh oleh ayah yang cerdas dan bijak sana (seorang pegawai pemerintahan) dan ibu yang sangat supel dan kreatif (bisa mengarang pusi yang indah-indah dan menjadi seorang penulis cerita anak saat ayah tidak ada untuk menghidupi ke-3 anaknya) Bobbi, Peter dan Phillys menjadi kesayangan orang-orang di stasiun kereta dan penduduk desa sekitar karena keberanian, welas asih dan kejujuran mereka.

Sayang buku ini karena kondisinya yang sudah tidak layak, kemudian akhirnya robek, menghilang dari koleksi buku saya. Sampai akhirnya belakangan ini hasil googling dan blog walking sana-sini, saya dapet alamat Martin di radjakomikbekas.blogspot.com, kemudian e-mail-e-mail-an dan akhirnya pesen beberapa buku bekas yang masih sangat layak dan salah satunya buku The Railway Children ini persis seperti yang saya punya dulu (walaupun sebenernya sudah ada cetakan terbarunya) harganya kali ini 15 ribu, waktu bukunya dateng langsung saya lahap habis malam itu juga, dan kisahnya masih seperti dulu tapi dengan pemahaman saya yang sudah berkembang,  kali ini kok ceritanya malah jadi lebih berkesan ketimbang waktu baca 20 tahun lalu sampe akhirnya mampu bikin saya nangis sodara-sodara! Intinya bukunya recommended untuk warisan buat anak kita nanti, karena mengajarkan budi pekerti dan perkara indah lainnya, untuk yang penasaran silahkan hunting ke toko buku atau mau pinjem sama saya?... Juga boleh :)

Sebagai penutup saya mau menginformasikan nama lengkap pengarang buku ini adalah Edith Nesbit, karena di covernya hanya tertulis E.Nesbit dan seperti halnya pengarang cerita anak terkenal lainnya seperti Enyd Blyton dan Astrid Lindgren, Mam Edith juga menghasilkan lebih dari 60-an karya cerita anak-anak yang sebagian sudah di filmkan juga, tapi kok cuma 1 ya yang di terbitkan di Indonesia? Mungkin ada temen-temen yang bisa kasih informasi mengenai karya E.Nesbit lainnya yang beredar di Indonesia? Mungkin cuma saya aja yang kurang informasinya?